Senin, 25 April 2016

Karakteristik Kurikulum Pendidikan Islam


}Kurikulum pendidikan Islam haruslah sesuai dengan fithrah manusia

}Kurikulum yang disusun hendaknya diarahkan untuk mencapai tujuan akhir dari pendidikan Islam, yaitu terwujudnya manusia berpribadi muslim

}Pentahapan serta pengkhususan kurikulum haruslah memperhatikan periodesasi perkembangan peserta didik dengar ciri khasnya masing-masing, seperti usia, lingkungan, kebutuhan, jenis kelamin, dan sebagainya
 
}Penyusunan kurikulum, disamping harus memperhatikan kebutuhan individual, juga harus memperhatikan kebutuhan umat Islam secara kolektif (jama’iy)

}Secara keseluruhan struktur dan organisasi kurikulum tersebut tidak bertentangan dan tidak menimbulkan pertentangan, bahkan sebaliknya justru terarah kepada pola hidup yang Islami.

}Kurikulum pendidikan Islam adalah kurikulum yang realistik.

}Kurikulum pendidikan Islam adalah kurikulum yang komprehensif, dalam arti bahwa didalamnya mencakup aspek pengembangan jasmani, aqli dan rohani. Kurikulum pendidikan Islam adalah kurikulum yang dibangun diatas prinsip kontinuitas, dalam arti bahwa masing-masing bagian dalam kurikulum itu saling berkesinambungan, baik secara vertikal (penjenjangan, tahapan) maupun secara horizontal (pendalaman).
 


Sabtu, 16 April 2016

Motivasi


Motivasi berhubungan dengan:
1. Arah perilaku seseorang; maksudnya apa yg akan dilakukannya apabila terdapat macam-macam alternatif
2. Kekuatan perilaku tersebut setelah pilihan dilakukan;
3. Persistensi perilaku tersebut.

Agar sesuatu organisasi menjadi efektif, maka para anggotanya harus mengarahkan perilaku mereka menuju ke arah performa pekerjaan tinggi, dengan cara kuat dan persisten.

Elemen-elemen sistematik dari motivasi:
Ada sejumlah elemen yg memasuki proses motivasional khusus. Mengingat antar hubungan antara elemen-elemen demikian dapatlah kita mengatakan bahwa motivasi lebih kompleks sifatnya daripada yg kita perkirakan sebelumnya.

Tiga elemen dari sebuah sistem motivasional adalah:
1. Individu yg bersangkutan yg sedang dimotivasi
2. Pekerjaan
3. Situasi pekerjaan

Sumber: Winardi. 1996. Manajemen Supervisi. Bandung: Mandar Maju

Kamis, 07 April 2016

Pengertian/Definisi pendidikan

  1. Menurut Ngalim Purwanto : pendidikan adalah pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak, dalam pertumbuhannya ( jasmani dan rohani) agar berguna bagi diri sendiri dan bagi masyarakat. 
  2. Menurut  Ki Hajar Dewantara : pendidikan adalah tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang  yang setinggi-tingginya. 3.
  3.  Menurut UU No 20 Tahun 2003 Sisdiknas BAB I Pasal 1 : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan  negara.